(Diceritakan kembali Oleh: Monika Toto)
Pada zaman dahulu, Suku Ormu hidup bersama di wilayah Tanjung Yatnan. Ketiga Suku Ormu itu sebenarnya adik kakak (Yeibhe, Yuwari, dan Trong). Lalu kemudian mereka membuat kesalahan, sehingga mereka semua pergi meninggalkan kampung di tanjung itu. Mereka meninggalkan semua harta kekayaan mereka di sana. Setelah mereka meninggalkan tanjung itu, mereka seolah-olah sudah saling membenci satu sama lain. Padahal mereka dulunya tinggal dalam keadaan damai, tenang, dan harmonis. Ikan dan sagu mudah mereka dapatkan, sehingga kehidupan mereka makmur sejahtera. Kesalahan besar itu sebenarnya dilakukan orang Suku Yuwari dan Suku Trong. Lalu mereka bubar dan berjalan bersama-sama.
Awalnya mereka berpindah hidup ke satu kampung yang bernama Morokwa. Lalu bergerak sampai ke kampung tua. Setelah itu kedua adik ini
( Yuwari dan Trong) melupakan kakak tertua mereka (Nereibhe). Suku Yeibhe ini akhirnya mengambil keputusan untuk berpisah dengan adik-adiknya dan memilih menetap di Kampung Ormu Kecil. Lalu suku Nereibhe ini hidup dengan Suku Maro sampai saat ini.
Suku Yuwari ini menuju ke Yanda. Lalu di sana mereka membuat kampung di tempat ini dan mulai bertanam. Suku Trong tetap tinggal di tempat semula, namun Suku Maro tetap bergabung dengan Suku Yeibhe. Begitulah asal mula perpisahan ketiga suku-suku besar Ormu. Dua Suku di Kampung Ormu Besar dan Satu Suku di Kampung Ormu Kecil. Suku Yuwari dari Yanda pindah ke Ormu Kecil ketika Pemerintah dan Agama mulai mengatur pola kehidupan masyarakat. Mereka membagi dua wilayah kampung itu, Suku Yuwari di bagian laut dan Suku Trong itu di bagian darat. Hanya orang-orang suku Yeibhe yang tetap bertahan di kampung Ormu Kecil sampai sekarang.
No comments:
Post a Comment