Ada sebuah keluarga di Kampung Eminon, sang istri yang berasal dari Kampung Eminon. Ibu ini melahirkan waliklein. Waliklein ini punya kuasa. Ibunya bernama Menggo. Nama ini masih nama tanah, belum memiliki nama gereja. Menggo ini turunan seorang ondoafi.
Zaman itu masih zaman penjajahan Portugis. Pada waktu itu terjadi acara pertemuan antara manusia dengan Suwanggi (setan). Saat itu suwanggi dan manusia masih satu, masih bisa dibedakan antara suwanggi dengan manusia. Acara ini diadakan pada salah satu tempat di Kampung Eminom. Mereka mengadakan acara adat. Mereka sepakat menunjuk ondoafi dari suwanggi dan manusia. Suwanggi dan manusia berlomba untuk menjadi ondoafi. Suwanggi dan manusia yang hadir pada waktu itu jumlahnya banyak. Tapi tetap ada juga tim penilai siapa yang pantas untuk diangkat menjadi ondoafi. Mereka menyeleksi anak-anak laki-laki untuk dijadikan ondoafi.
Waliklein tertarik untuk mengikuti acara ini. Setiap hari dia ke tempat itu untuk menyaksikan, lalu dia selalu pulang ke rumah untuk menceritakannya kepada ibunya. Pada acara itu suwanggi dan manusia bertarung habis-habisan untuk menjadi ondoafi. Mereka melakukan acara dansa. Kelompok suwanggi dan manusia masing-masing berdansa, lalu mereka semua dinilai oleh tim penilai itu. Waliklein itu tiba-tiba muncul dan menunjuk salah seorang dari mereka untuk dilantik menjadi ondoafi. Tapi salah satu dalam kelompok itu ada anak yang membocorkan bahwa kelompok manusia yang akan menjadi ondoafi. Akhirnya anggota dari kelompok Suwanggi ini berniat jahat kepada anak itu. Karena Suwanggi ini takut kalau nanti dia dikuasai oleh kelompok manusia. Mereka kompak untuk terus mengganggu kelompok manusia. Mereka menggoda manusia lewat suwanggi-suwanggi perempuan. Mereka berusaha menjelma menjadi perempuan cantik.
Tim penilai itu sudah menentukan siapa yang akan memenangkan perlombaan itu. Sampai pada saat penentuan, manusia-manusia itu hanya mengira kalau perempuan itu adalah ibu-ibu mereka. Selama itu, perempuan-perempuan itu selalu memberikan minuman kepada mereka. Hingga suatu waktu mereka minta minuman lagi kepada suwanggi-suwanggi yang menyamar jadi perempuan tadi. Lalu suwanggi itu sengaja menjebak manusia-manusia itu di dalam kamar. Sehingga mereka tidak bisa keluar dari ruangan itu. Tim penilai tadi menunggu manusia-manusia itu kelur dari ruangan itu, tapi mereka tidak kunjung keluar juga. Manusia-manusia itu melihat suwanggi-suwanggi itu tiba-tiba bubar. Dia mengetahui bahwa suwanggi-suwanggi itulah yang menangkap dan menyekap anak-anak muda itu. Sehingga tim menilai memberikan kemenangan kepada pihak manusia. Sejak saat itu suwanggi (setan) selalu berseteru dengan manusia. Mereka (suwanggi dan manusia) membuat perjanjian untuk tetap hidup berdampingan satu sama lain. Lalu suwanggi itu membuat tempat di sebuah kuburan yang terletak di Kampung Ibenom. Tempat itu masih ada sampai sekarang. Konon, tempat ini dianggap angker karena tempat itu menjadi tempat tinggalnya suwanggi-suwanggi tadi. Setiap ada yang melintasi tempat ini, kadang mendengar suara-suara aneh yang menakutkan.
No comments:
Post a Comment